Hubungan ayah dan anak perempuan tak selalu manis di permukaan. Aktris muda Adhisty Zara baru-baru ini mengungkap sisi emosional dalam relasinya dengan sang ayah, Mario Saladin Akbar Kusumawardhana, yang menurutnya penuh gengsi dan jarang terjalin komunikasi intens.
Dalam wawancara menjelang perilisan film terbarunya bertajuk Bertaut Rindu, mantan personel JKT48 itu bicara terbuka soal karakter keras yang ia warisi dari sang ayah, membuat kedekatan mereka terasa terbatas. “Ayah aku tipe orang tua yang keras dan gengsi,” ucap Zara di kawasan Senayan, Jumat (4/7). “Jadi bukan karena nggak sayang, kita nggak bisa ngobrol dekat karena memang karakter kita saja.”
Zara juga menegaskan bahwa ketidakhadiran komunikasi bukan berarti hubungan mereka buruk. Ia tetap menyimpan rasa cinta dan hormat, meski tak selalu tersampaikan lewat obrolan panjang atau pelukan hangat.
Sebaliknya, Zara mengaku lebih terbuka dan dekat dengan ibunda, Sofia Yulinar. “Kalau sama Mama, alhamdulillah sangat dekat. Sama Ayah susah komunikasi,” ujarnya.
Film Bertaut Rindu menjadi ruang refleksi bagi Zara, yang berperan sebagai anak perempuan dengan konflik keluarga. Ia menyebut pengalaman syuting film tersebut membuatnya belajar memaknai ulang relasi antar anggota keluarga.
“Lewat film ini, aku belajar banyak tentang komunikasi dan kompromi. Kadang hubungan yang jauh bisa mulai dari percakapan kecil,” katanya.
Kisah Zara menggambarkan dinamika emosional yang jamak terjadi di banyak keluarga. Di balik eksistensi sebagai publik figur, ia menyimpan ruang rindu yang tak selalu bisa dijembatani oleh kata-kata.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.