Di awalnya, itu hanya sakit kepala biasa. Rasa nyeri datang dan pergi, terkadang memburuk di pagi hari atau saat batuk. Tapi seiring waktu, gejala lain mulai muncul—kelelahan yang tak kunjung hilang, penglihatan kabur, dan keseimbangan tubuh yang terganggu. Tanpa disadari, tubuh sedang memberi peringatan akan sesuatu yang lebih serius.
Kanker otak adalah penyakit yang jarang terjadi, tetapi dampaknya bisa sangat fatal. Pertumbuhan tumor di dalam otak meningkatkan tekanan intrakranial, menyebabkan berbagai gangguan yang sering kali disalahartikan sebagai kondisi ringan.
Menurut American Cancer Society, gejala kanker otak bergantung pada lokasi tumor dan seberapa cepat pertumbuhannya. Sakit kepala yang menetap adalah tanda paling umum, tetapi ada juga gejala lain yang sering diabaikan—mual dan muntah tanpa sebab jelas, gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda atau munculnya bintik-bintik, serta kelemahan tubuh yang terjadi tanpa alasan.
Dalam beberapa kasus, pasien mengalami kejang meskipun tidak memiliki riwayat epilepsi. Perubahan perilaku, gangguan memori, dan kesulitan berkonsentrasi juga bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah di dalam otak.
Data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) mencatat 5.738 kasus baru kanker otak dan sistem saraf pusat di Indonesia pada 2022, dengan 5.259 kematian. Tingginya angka kematian ini sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan diagnosis dan rendahnya kesadaran masyarakat akan gejala awal.
Menumbuhkan literasi kesehatan menjadi langkah penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker otak. Edukasi mengenai tanda-tanda awal harus dilakukan secara masif, terutama pada kelompok usia produktif yang lebih jarang mengaitkan gejala umum seperti sakit kepala atau kelelahan dengan kondisi yang lebih serius.
Seperti disampaikan oleh The Brain Tumour Charity, “Perubahan penglihatan, kehilangan keseimbangan, dan kejang adalah gejala yang tidak boleh diabaikan.”
Jika Anda mengalami gejala yang menetap atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf atau onkologi. Kanker otak memang sulit dikenali sejak dini, tetapi bukan berarti tidak bisa dicegah atau ditangani lebih baik. Kesadaran, literasi medis, dan kepekaan terhadap sinyal tubuh adalah kunci utama untuk melawan penyakit ini.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.