Sirampog Brebes: Menunggu Rumah yang Tak Kunjung Datang

Brebes—Di bawah langit yang mendung, ratusan warga Sirampog masih bertahan di hunian sementara, menunggu kepastian yang tak kunjung tiba. Tanah bergerak telah merenggut rumah mereka, tetapi harapan untuk hunian tetap masih menggantung di udara.

Basuri (54), seorang warga Dukuh Krajan, duduk di kursi plastik hijau yang telah menjadi saksi kegelisahannya selama berbulan-bulan. “Kabarnya kami harus menunggu sembilan bulan untuk bisa menempati hunian tetap,” ujarnya, suaranya penuh keraguan.

Di tengah ketidakpastian, warga hanya bisa menunggu dan pasrah. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata, agar mereka tak lagi tinggal di hunian sementara yang serba terbatas.

“Bingung saya, tapi saya dan warga lainnya berharap hunian tetap bisa segera dibangun. Supaya tidak tinggal di hunian sementara terus,” imbuh Basuri.

Sementara itu, Nasrullah (57), Yanto (55), dan beberapa warga lainnya masih berduka, duduk tak jauh dari rumah yang telah nyaris rata dengan tanah. Mereka bergotong royong, mengais barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan.

Di tengah puing-puing dan harapan yang semakin tipis, satu pertanyaan menggantung—berapa lama lagi mereka harus menunggu sebelum bisa kembali memiliki rumah yang layak?

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.