Awalnya, itu hanya sebuah titik kecil—tahi lalat yang tak pernah mengganggu. Ia muncul begitu saja, tanpa tanda-tanda bahaya, tanpa alasan untuk dicurigai. Tapi waktu berjalan, bentuknya berubah, warnanya semakin gelap, dan tepinya tak lagi rata. Sesuatu yang dulu dianggap biasa kini menjadi tanda peringatan yang tak boleh diabaikan.
Di cermin, ia menatap kulitnya dengan cemas. Tahi lalat itu tampak berbeda dari yang lain. Ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang membuatnya gelisah. Ia mencoba mengabaikannya, meyakinkan diri bahwa itu hanya perubahan alami. Tapi setiap hari, setiap minggu, tahi lalat itu terus berubah, seolah memberi peringatan yang semakin jelas.
Melanoma, jenis kanker kulit yang paling mematikan, sering kali muncul tanpa gejala mencolok. Tidak ada rasa sakit, tidak ada peringatan keras—hanya perubahan kecil yang perlahan berkembang menjadi ancaman besar. Benjolan kecil, bercak kasar, atau luka yang tak kunjung sembuh bisa menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih berbahaya.
Dokter umum Dr. Suraj Kukadia, yang dikenal sebagai Dr. Sooj, telah lama memperingatkan bahwa tahi lalat bukan sekadar tanda lahir. Ia bisa menjadi petunjuk, bisa menjadi peringatan. Jika bentuknya tidak simetris, jika warnanya tidak seragam, jika ukurannya terus membesar—itu bukan sekadar kebetulan. Itu adalah tanda yang harus diperhatikan.
Ia mengingat malam ketika ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter. Ruang tunggu terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah waktu melambat. Saat dokter memeriksa kulitnya, ekspresi serius muncul di wajahnya. Tidak ada basa-basi, tidak ada kata-kata penghiburan. Hanya satu kalimat yang mengubah segalanya: “Kita harus melakukan biopsi.”
Hari-hari setelahnya dipenuhi dengan ketakutan. Ia menunggu hasil dengan napas tertahan, berharap bahwa semua ini hanyalah kesalahpahaman. Tapi harapan itu pupus ketika dokter kembali dengan jawaban yang tak ingin ia dengar. Melanoma. Kata itu bergema di kepalanya, menghantamnya lebih keras daripada yang ia bayangkan.
Kini, ia menjalani pengobatan, berjuang melawan sesuatu yang dulu hanya tampak seperti titik kecil di kulitnya. Ia ingin memberi tahu dunia bahwa tahi lalat bukan sekadar tanda lahir. Ia bisa menjadi peringatan, bisa menjadi ancaman. Dan yang paling penting—deteksi dini bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati.
Karena dalam banyak kasus, waktu adalah musuh terbesar. Dan satu keputusan untuk mengabaikan tanda-tanda kecil bisa mengubah segalanya.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.