Maria memandangi hasil pemeriksaan darahnya dengan raut cemas. Dokter menyebutkan satu kata yang mengubah harapannya tentang kehamilan: anemia. Ia tak pernah menyangka bahwa sesuatu yang tampak sepele bisa berdampak besar bagi bayi yang ia kandung.
Di sebuah klinik kecil di pinggiran Jakarta, dokter menjelaskan bahwa anemia bukan sekadar rasa lemas atau pusing biasa. Kekurangan zat besi yang dialami Maria bisa mempengaruhi perkembangan otak janinnya. Kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi dapat mengganggu fungsi mielinisasi, neurotransmitter, bahkan metabolisme energi yang vital bagi pertumbuhan otak.
Penelitian di JAMA Psychiatry pada tahun 2019 mengungkap fakta yang mengkhawatirkan: bayi dari ibu yang mengalami anemia pada trimester pertama lebih berisiko mengalami gangguan spektrum autisme dan ADHD. Informasi ini membuat Maria semakin gelisah, bayinya belum lahir, tetapi bahaya sudah mengintai.
Direktur obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit CK Birla Gurugram, Dr. Anjali Kumar, mengingatkan bahwa kebutuhan zat besi meningkat secara drastis selama kehamilan. Jika tidak terpenuhi, bukan hanya ibu yang mengalami risiko kesehatan, tetapi janinnya pun terancam.
“Perkembangan otak janin sangat bergantung pada pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Skrining anemia sejak awal kehamilan sangat penting,” ujar Dr. Kumar, menegaskan urgensi pencegahan.
Bagi Maria, satu-satunya harapan adalah terapi zat besi dan pola makan sehat. Ia mulai membiasakan konsumsi makanan kaya zat besi seperti bayam, daging merah, dan kacang-kacangan, serta rutin menjalani pemeriksaan kesehatan.
Namun, anemia bukan hanya persoalan pribadi. Masih banyak ibu hamil di Indonesia yang menghadapi ancaman yang sama tanpa menyadari dampaknya. Rendahnya edukasi mengenai kesehatan ibu hamil membuat kasus anemia terus terjadi, tanpa pencegahan yang memadai.
“Kita bisa mencegahnya dengan skrining dini dan pola makan seimbang. Jangan menunggu hingga terlambat,” kata Dr. Kumar.
Maria kini tidak hanya memperjuangkan kesehatannya, tetapi juga masa depan anaknya. Di setiap suapan makanan bergizi, ia menyimpan harapan bahwa janinnya akan tumbuh sehat, berkembang dengan sempurna, dan terhindar dari ancaman gangguan saraf yang membayangi banyak bayi di dunia.
Kehamilan adalah perjalanan penuh harapan, tetapi juga penuh tantangan. Melawan anemia adalah langkah awal bagi para ibu untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka—bahkan sebelum mereka lahir ke dunia.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.