Jakarta – Banyak pengendara kendaraan bermotor selama ini mengartikan huruf ‘E’ pada indikator bahan bakar sebagai ‘Empty’ atau kosong. Namun, informasi terbaru yang beredar menyebutkan bahwa arti sebenarnya dari huruf tersebut adalah ‘Emergency’.
Penjelasan ini disampaikan dalam artikel otomotif yang mengulas ulang makna indikator bensin yang tertera di dashboard kendaraan. ‘E’ bukan berarti tangki benar-benar kosong, melainkan menandakan kondisi darurat di mana volume bensin tersisa sekitar 10 persen dari kapasitas penuh.
Dengan demikian, saat jarum indikator menunjuk ke ‘E’, pengendara masih memiliki cadangan bahan bakar untuk menempuh jarak tertentu, namun disarankan segera mengisi ulang. Jika tetap dibiarkan, risiko mogok dan kerusakan pada sistem bahan bakar bisa meningkat.
Fungsi indikator ini sebenarnya bukan hanya sebagai penanda sisa bensin, tetapi juga sebagai sistem peringatan agar pengguna kendaraan tidak menunda pengisian. Produsen kendaraan telah merancang indikator ini sebagai alarm praktis yang memberi ruang waktu bagi pengemudi untuk mencari SPBU terdekat.
Beberapa kendaraan bahkan dilengkapi fitur peringatan suara atau lampu berkedip saat bahan bakar memasuki fase ‘Emergency’. Hal ini mempertegas pentingnya pemahaman yang benar mengenai sistem indikator bahan bakar.
Seiring semakin meningkatnya kesadaran berkendara aman dan efisien, edukasi seputar fitur-fitur dasar kendaraan seperti indikator bensin perlu terus disosialisasikan, terutama bagi pengemudi pemula.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.