Jakarta, 20 Maret 2025 — Wisata religi umrah terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan laporan Statistik Wisatawan Nasional 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 1,57 juta warga Indonesia tercatat mengunjungi Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah sepanjang tahun 2024. Angka ini menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu destinasi luar negeri favorit masyarakat Indonesia.
Mayoritas perjalanan wisatawan ke Arab Saudi bertujuan untuk ibadah, dengan lebih dari 90% perjalanan didedikasikan untuk umrah. Kemudahan pengurusan visa, perluasan infrastruktur, serta beragamnya paket perjalanan yang mencakup kunjungan ke situs-situs bersejarah menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini.
“Dengan infrastruktur baru di Makkah dan Madinah, pengalaman ibadah menjadi lebih nyaman,” ujar Dr. Haryadi Santoso, seorang peneliti dari Institut Pariwisata Indonesia. Ia menambahkan bahwa Arab Saudi juga semakin aktif menawarkan layanan premium untuk wisatawan umrah, termasuk fasilitas akomodasi mewah dan transportasi eksklusif.
Namun, data menunjukkan bahwa pengeluaran wisatawan Indonesia di Arab Saudi juga mencapai angka yang cukup tinggi. Berdasarkan laporan tersebut, rata-rata wisatawan Indonesia menghabiskan Rp44,44 juta per perjalanan, yang mencakup biaya akomodasi, konsumsi, oleh-oleh, serta kebutuhan ibadah. Dengan angka ini, wisata umrah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Arab Saudi.
Di sisi lain, meningkatnya arus wisata keluar negeri menjadi tantangan bagi pariwisata domestik. Banyak pihak menyerukan perlunya pengembangan destinasi wisata religi dalam negeri, seperti Masjid Agung Demak, makam wali songo, dan situs-situs religi lainnya. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata diharapkan mampu mengoptimalkan potensi wisata ini sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan spiritual.
Dengan kemudahan akses dan peningkatan layanan, diperkirakan jumlah wisatawan umrah dari Indonesia akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini sekaligus mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap perjalanan keagamaan yang tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga berdampak pada perekonomian kedua negara.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.