Potensi Besar Pariwisata RI dalam Penciptaan 17 Juta Lapangan Kerja

Tourism212 Dilihat

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan strategi besar untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja dalam wawancara eksklusifnya dengan enam jurnalis senior nasional pada 6 April 2025. Dalam pemaparannya, ia menekankan empat program utama yang menjadi tulang punggung strategi ini, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), investasi melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, dan pembangunan tiga juta rumah per tahun.

Meskipun empat program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membuka lapangan kerja, sektor pariwisata belum secara eksplisit masuk dalam kebijakan tersebut. Padahal, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2019, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah menyerap sekitar 12,7 juta tenaga kerja, dan pada tahun 2023 jumlah itu meningkat hingga hampir 14 juta. Ini menunjukkan bahwa industri pariwisata memiliki kapasitas besar dalam menciptakan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi.

Pariwisata merupakan sektor padat karya berbasis lokal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat di desa-desa wisata. Setiap pengembangan destinasi wisata, hotel, restoran, hingga ekowisata akan membuka peluang bagi UMKM, petani, nelayan, dan pemandu lokal. Dengan kata lain, pariwisata memiliki keunggulan sebagai katalisator ekonomi yang mampu menggerakkan berbagai lapisan masyarakat.

Meskipun Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana telah menggagas sejumlah program unggulan, hingga kini sektor pariwisata belum masuk dalam strategi besar penciptaan lapangan kerja nasional. Pertanyaan yang muncul adalah apakah program-program ini belum cukup meyakinkan untuk dimasukkan dalam kebijakan utama, ataukah belum tersampaikan dengan strategi yang kuat kepada pemerintah?

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemerataan lapangan kerja, mendorong lulusan perguruan tinggi untuk kembali ke desa, menjadi motivator, guru, dan penggerak ekonomi. Hal ini selaras dengan konsep pembangunan pariwisata berbasis komunitas, di mana anak-anak muda lulusan kampus dapat berkontribusi dengan mengelola homestay, menjadi pemandu wisata, mengembangkan produk lokal, hingga membangun bisnis berbasis pariwisata digital.

Dengan koordinasi lintas kementerian dan perencanaan yang matang, sektor pariwisata berpotensi menjadi program kelima yang menopang penciptaan 17 juta lapangan kerja. Presiden Prabowo yang terbuka terhadap strategi berbasis data dapat mempertimbangkan integrasi sektor pariwisata dalam agenda pembangunan nasional.

Pariwisata bukan hanya tentang rekreasi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi desa, pengembang UMKM, dan penyerap tenaga kerja muda dan perempuan. Sektor ini juga berpotensi menjadi bagian dari hilirisasi jasa dalam strategi investasi BPI Danantara. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku industri pariwisata untuk lebih aktif mengomunikasikan potensi ini agar mendapat tempat dalam kebijakan nasional.

Dengan semangat gotong royong, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri dapat menjadi kunci dalam menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber utama penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan bagi masyarakat.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.