Di bawah sorotan kamera dan tajuk utama dunia, kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Macron terus menjadi perbincangan. Bukan hanya karena status mereka sebagai Presiden dan Ibu Negara Prancis, tetapi karena perjalanan cinta yang menentang norma dan ekspektasi.
Saat berusia 15 tahun, Emmanuel Macron bertemu dengan Brigitte Trogneux—guru teaternya yang saat itu telah menikah dan memiliki tiga anak. Hubungan mereka bukan sekadar kisah biasa, tetapi sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan penolakan.
Orang tua Macron berusaha menghentikan hubungan itu. Brigitte diminta menjauh hingga Macron berusia 18 tahun, tetapi cinta mereka tetap bertahan. Mereka terus berkomunikasi, saling menguatkan, hingga akhirnya Brigitte meninggalkan kehidupan lamanya dan memilih bersama Macron.
Pada 2007, mereka menikah. Perbedaan usia 25 tahun tidak menghalangi mereka untuk membangun kehidupan bersama. Macron, yang kemudian menjadi Presiden Prancis termuda dalam sejarah, selalu menunjukkan dukungan dan penghormatan kepada istrinya.
Namun, hubungan mereka tidak lepas dari sorotan tajam publik. Komentar miring tentang usia Brigitte dan perbedaan mereka terus bermunculan, tetapi Macron selalu membalas dengan tegas: “Tidak seorang pun akan menganggapnya aneh jika perbedaan usia dibalik. Orang-orang sulit menerima sesuatu yang tulus dan unik.”
Kini, setelah 18 tahun pernikahan mereka, Brigitte tetap menjadi sosok yang berdiri di sisi Macron, mendukungnya dalam setiap langkah politik dan kehidupan pribadi.
Di balik segala kontroversi dan spekulasi, satu hal tetap nyata—cinta mereka telah menantang waktu dan membuktikan bahwa hubungan sejati tidak mengenal batas usia.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.