Saat Penyu Menghilang: Kepulauan Seribu di Ambang Kehilangan Ikon Lautnya

Di antara ombak yang tenang dan pasir putih yang membentang, ada satu keheningan yang semakin terasa. Penyu, ikon konservasi laut yang selama ini menjadi kebanggaan Kepulauan Seribu, kini semakin sulit ditemukan.

Dulu, tukik-tukik kecil berlari menuju laut, meninggalkan jejak di pasir yang menjadi saksi perjalanan pertama mereka. Kini, jejak itu semakin jarang terlihat. Populasi penyu terus menurun, dan bukan tanpa alasan.

Sairan, mantan petugas konservasi yang kini menjabat sebagai Ketua RW 05 Kelurahan Pulau Panggang, mengungkapkan keprihatinannya. Ia menyebut bahwa ruang hidup penyu makin terdesak akibat pembangunan pesisir dan aktivitas wisata yang tak terkontrol. “Sekarang tukik hanya dilepas saat acara seremonial. Setelah itu? Tak ada tindak lanjut,” ujarnya.

Deden Heksa, Fungsional Teknis Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, menegaskan bahwa konservasi penyu tidak bisa dilepaskan dari strategi pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan. “Pariwisata harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap ekosistem. Penyu adalah biota endemik, dan keberadaannya seharusnya jadi kekuatan utama pariwisata kita,” tegasnya.

Namun, kenyataan berbicara lain. Meski penyu sering dijadikan ikon dalam program wisata bahari dan kampanye lingkungan, kenyataannya belum ada sistem jangka panjang yang melindungi satwa ini secara utuh.

Deden juga mendorong adanya keterlibatan nelayan dan warga lokal dalam proses pemantauan dan pelestarian penyu. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci agar konservasi tidak hanya jadi slogan, tapi gerakan nyata. “Edukasi sejak dini soal pentingnya keseimbangan alam harus diperluas. Kalau tidak, generasi berikutnya hanya akan mengenal penyu lewat gambar,” tuturnya.

Jika tak segera ada langkah konkret, Kepulauan Seribu mungkin akan kehilangan satu lagi kekayaan lautnya. Dan kehilangan itu, seperti biasa, dimulai dengan sikap abai.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber (Source News) yang disertakan.