Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat akan cuaca panas ekstrem yang berpotensi terjadi setelah Lebaran. Suhu udara diperkirakan melonjak drastis seiring peralihan musim hujan ke kemarau.
April 2025 disebut sebagai awal masuknya musim kemarau di 115 zona musim (ZOM) di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah di bulan Mei dan Juni, menjadikan kondisi semakin kering.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini adalah dampak dari berakhirnya La Nina, yang selama ini membawa curah hujan tinggi, dan kini digantikan oleh kondisi atmosfer yang lebih kering dan panas.
Baca juga:
Suhu panas ekstrem bisa memicu risiko kesehatan seperti dehidrasi, gangguan pernapasan, hingga potensi kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat diimbau membatasi aktivitas luar ruang saat siang hari.
Sektor pertanian juga diminta untuk mengatur ulang jadwal tanam dan panen demi menghindari kerugian akibat musim kering yang lebih cepat dan panjang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca ini dan rutin memantau informasi resmi dari BMKG untuk langkah antisipasi.
Baca Juga:
BMKG juga mengajak pemerintah daerah dan lembaga terkait agar mulai menyusun strategi mitigasi terhadap kemungkinan dampak kekeringan, terutama di wilayah rentan.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.