Nenek moyang buaya telah berhasil bertahan dari dua kepunahan massal selama 230 juta tahun, sementara banyak spesies lain tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ekstrem. Kemampuan adaptasi yang luar biasa menjadi faktor utama kelangsungan hidup mereka di berbagai era geologi.
Buaya termasuk dalam kelompok crocodylomorpha, yang mencakup buaya modern, aligator, dan gharial. Kelompok ini telah berevolusi sejak periode Triassic dan tetap bertahan melewati kepunahan massal akhir periode Triassic serta periode Cretaceous.
Kemampuan bertahan buaya didukung oleh fleksibilitas dalam mencari makanan dan keberagaman habitat. Mereka bukan predator yang bergantung pada satu jenis mangsa dan mampu hidup di berbagai ekosistem, mulai dari sungai, rawa, hingga danau.
Baca juga:
Sistem metabolisme buaya juga berperan dalam kelangsungan hidup mereka. Mereka memiliki kemampuan bertahan dalam kondisi minim makanan dan tetap aktif di lingkungan dengan perubahan suhu yang drastis.
Penelitian menunjukkan bahwa buaya memiliki teknik berburu yang sangat efisien. Rahang mereka yang kuat memungkinkan mereka menangkap dan menghancurkan tulang mangsa dengan kekuatan luar biasa.
Selain strategi berburu, buaya memiliki sistem pernapasan yang unik. Adaptasi ini memungkinkan mereka tetap berada di bawah air dalam waktu lama, memberikan keunggulan dalam berburu dan menghindari predator lainnya.
Baca Juga:
Para ilmuwan terus mempelajari evolusi buaya untuk memahami bagaimana mereka bisa bertahan selama jutaan tahun. Pola makan dan perilaku mereka menjadi kunci dalam kelangsungan hidup di tengah perubahan ekologi global.
Keberhasilan buaya dalam melewati kepunahan massal memberikan wawasan tentang mekanisme evolusi spesies. Studi ini membantu ilmuwan memahami bagaimana makhluk hidup dapat beradaptasi dengan perubahan ekstrem di Bumi.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim PesonaDunia.Com. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.